2.2 Teori
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan
kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila
pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan,
maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak
efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang
penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang
tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, tetapi makalah
ini menguraikan satu cara sederhana yang telah digunakan di subsektor
peternakan, perdasarkan penilaian petani terhadap dua isu penting yaitu:
(1) tingkat kepentingan pelayanan yang diberikan, and (2) kinerja
pemberi pelayanan didalam memberikan pelayanannya.
Makalah ini menggali suatu metodologi yang pernah digunakan untuk
menjajagi tingkat kepuasan pelanggan (yaitu petani peternak) terhadap
pelayanan yang diberikan terutama oleh petugas pemerintah. Metodologi
yang dirancang ini juga dapat dipergunakan bagi sektor pertanian lainnya
maupun sektor non-pertanian.
Oleh karena pendekatan partisipatif diperlukan didalam mengumpulkan
data, maka sangat direkomendasikan agar enumerator yang akan
mengumpulkan data dibekali terlebih dahulu dengan alat-alat PRA
(Pemahaman Pedesaan secara Partisipatif).
Pendahuluan
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan,
maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak
efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pada
kondisi persaingan sempurna, dimana pelanggan mampu untuk memilih di
antara beberapa alternatif pelayanan dan memiliki informasi yang
memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu determinan kunci dari tingkat
permintaan pelayanan dan fungsi/operasionalisasi pemasok. Namun bila
hanya satu agen, baik pemerintah maupun sektor swasta, yang merupakan
penyedia tunggal pelayanan, maka penggunaan kepuasan pelanggan untuk
mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan sering tidak kelihatan.
Makalah ini menggali suatu metodologi yang pernah digunakan untuk
menjajagi tingkat kepuasan pelanggan (petani peternak) terhadap
pelayanan yang diberikan terutama oleh petugas pemerintah. Metodologi
yang dirancang ini juga dapat dipergunakan bagi sektor pertanian lainnya
maupun sektor non-pertanian
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan
keperluan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila ia
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Ada beberapa faktor
yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan dalam menilai suatu pelayanan,
yaitu: ketepatan waktu, dapat dipercaya, kemampuan teknis, diharapkan,
berkualitas dan harga yang sepadan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, pelanggan sendiri yang menilai
tingkat kepuasan yang mereka terima dari barang atau jasa spesifik yang
diberikan, serta tingkat kepercayaan mereka terhadap kemampuan pemberi
pelayanan
Mengapa kita mengukur kepuasan pelanggan?
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang
penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang
tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
Dalam rangka mengembangkan suatu mekanisme pemberian pelayanan yang
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, perlu mengetahui
hal-hal berikut
1. Mengetahui apa yang pelanggan pikirkan tentang anda, pelayanan anda, dan pesaing anda.
2. Mengukur dan meningkatkan kinerja anda.
3. Mempergunakan kelebihan anda kedalam pemilahan pasar.
4. Memanfaatkan kelemahan anda ke dalam peluang pengembangan – sebelum orang lain memulainya.
5. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap orang tahu apa yang mereka kerjakan.
6. Menunjukkan komitmen anda terhadap kualitas dan pelanggan anda
Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk:
• Tingkat kepuasan pelanggan
• Kualitas pelayanan
Bagaimana mengukur kepuasan pelanggan?
Berikut ini adalah langkah-langkah yang telah dilakukan oleh konsultan
program DELIVERI didalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan peternakan di lokasi proyek.
1. Data yang dikumpulkan
• Jenis Pelayanan. Tanyakan kepada Pemberi pelayanan (baca: Petugas
Dinas), yang akan diukur tingkat kepuasan pemberian pelayanannya,
tentang jenis-jenis pelayanan yang biasa diberikan, siapa yang
memberikan pelayanan dan kepada siapa pelayanan tersebut diberikan.
• Tuliskan setiap jenis pelayanan tersebut karena pelayanan inilah yang
akan diukur kinerjanya di dalam memberikan kepuasan terhadap pelanggan
• Kinerja Pelayan dan Tingkat Kepentingan Pelayanan. Diskusikan dengan pelanggan tentang:
o faktor-faktor yang akan dipergunakan di dalam mengukur kinerja
pelayanan, misalnya: tingkat keahlian, ketepatan waktu, kemudahan
dihubungi, kemampuan menyelesaikan masalah dan fasilitas yang dimiliki
di dalam memberikan pelayanan.
o tingkat kepentingan pelayanan.
• Minta Pelanggan agar memberikan nilai terhadap kinerja dan tingkat kepentingan pelayanan
2. Bagaimana mengumpulkan data
a. Responden
• Respondent dipilih secara acak.
• Identifikasi pelanggan yang akan menjadi responden
• Lakukan wawancara perorangan menggunakan kuesioner untuk mengukur
tingkat kepentingan pelayanan dan kinerja pemberi pelayanan (lihat
Lampiran 1).
b. Waktu
• Pilih waktu yang tepat bagi pelanggan. Ketahui saat saat sibuk
kegiatan usaha tani (saat tanam atau saat panen), sibuk adat dan agama.
• Jangan menentukan waktu sendiri, tetapi rundingkan dengan pelanggan
kapan waktu luang mereka, sehingga ada kesepakatan. Apakah siang atau
malam hari?
• Jawaban yang akurat hanya dapat diperoleh bila pelanggan dengan senang hati memberikan informasi.
c. Lokasi
• Penentuan lokasi pengukuran kepuasan pelanggan sangat tergantung dari
cakupan kajian. Bisa di tingkat kelompok tani, atau desa atau kabupaten.
• Untuk cakupan lokasi yang luas lakukan sampling pemilihan lokasi.
Pilih lokasi yang representatif. Banyak cara untuk melakukan sampling
ini, tetapi itu bukan maksud dari penyusunan manual ini.
3. Metoda analisis
• Kompilasikan angka-angka penilaian kepuasan pelanggan terhadap: (a)
tingkat kepentingan pelayanan menurut petani, dan (b) kinerja Pelayan di
dalam memberikan pelayanan, menurut faktor-faktor yang disepakati untuk
diukur, ke dalam sel-sel di dalam Matriks Kepuasan Pelanggan (lihat
Lampiran 2).
• Baris di dalam matriks menunjukkan tingkat kepentingan, sementara
kolom menunjukkan tingkat kinerja Pelayan. Contoh: bila tingkat
kepentingan di nilai 4 atau 5, dan kinerja juga dinilai 4 atau 5 maka
penilaian ini ditempatkan pada sel-sel berwarna merah (sel-sel pertemuan
antara kolom dan baris) di dalam matriks, dan selanjutnya.
• Lakukan analisis deskriptif dari setiap jawaban yang terkumpul di
masing-masing area pada matriks. Misal: persentase jawaban yang
terkumpul pada masing-masing area.
• Kumpulan data di setiap sel dapat pula disajikan dalam grafik tiga dimensi seperti diperlihatkan pada Lampiran 3.
4. Survey Baseline dan Survey Lanjutan
• Apabila dibutuhkan untuk membandingkan data sebelum dan sesudah proyek
– untuk mengukur perubahan di dalam tingkat kepuasan p[elanggan –
lakukan beberapa kali survey yang sama. Biasanya, lakukan survey dasar
dan survey lanjutan.
• Selang waktu antara dua survey tergantung dari tujuan survey dan juga
masa proyek. Ini dapat dilakukan terus menerus, secara periodik, atau
pada awai dan akhir proyek.
5. Interpretasi
Tingkat kepuasan pelangan didefinisikan dengan parameter-parameter sebagai berikut:
• KEPUASAN PELANGGAN TINGGI: persentase responden yang melaporkan
tingkat kepentingan pelayanan lebih besar dari 3 (4 atau 5) dan menilai
tingkat kinerja pelayanan lebih besar dari 3 (4 atau 5). Pada kondisi
ini pelanggan menemukan bahwa kinerja pemberi pelayanan adalah baik
didalam memberikan pelayanan yang penting bagi keputusan mereka didalam
menentukan produksi.
• KEPUASAN PELANGGAN SEDANG: persentase responden yang menilai
kepentingan pelayanan adalah sedang sampai tinggi (3, 4 atau 5) tetapi
menilai kinerja pemberi pelayanan hanya sedang (3); atau sebaliknya
menilai kinerja pelayanan sedang sampai tinggi (3,4 atau 5) tetapi
menilai kepentingan hanya sedang (3).
• KEPUASAN PELANGGAN RENDAH: persentase responden yang menilai
kepentingan pelayanan sedang sampai tinggi (3, 4 or 5) tetapi kinerja
pelayanan rendah dan sangat rendah (2 or 1).
• PELAYANAN TIDAK EFISIEN: area kunci dari matriks kepuasan pelanggan
dari responden yang menilai pelayanan tidak penting (2 atau 1) tetapi
kinerja pemberi pelayanannya dinilai sedang sampai sangat baik (3, 4
atau 5). Kategori ini menunjukkan dua kemungkinan skenario yaitu
sumberdaya pemerintah dibuang-buang (karena pelayanan yang tidak penting
diberikan secara baik) atau program dimana terjadi eksternaliti positif
yang tidak dikenal petani.
• PELAYANAN ‘TIDAK BERGUNA’: persentase responden yang melaporkan
tingkat kepentingan pelayanan rendah atau sangat rendah (2 atau 1) dan
kinerja pemberi pelayanannya juga rendah dan sangat rendah (2 atau 1).
Pada kondisi seperti ini, lupakan dan tinggalkan saja pelayanan tersebut
6. Analisa Perbandingan
• Data kepuasan pelanggan dapat dianalisa berdasarkan setiap pelayanan
atau lokasi geografis (kabupaten atau propinsi) atau tingkat
kesejahteraan, tergantung dari tingkat kepentingan dan keinginan tim
evaluasi.
• Matriks dapat diaplikasikan untuk data dari pelayanan khusus, misalnya
pelayanan khusus lintas area geografis atau antar tingkat
kesejahteraan. Juga data dapat diagregasi untuk mengindikasikan
keseluruhan kepuasan dari kelompok yang diberikan pelayanan.
• Dengan demikian analisis dapat dilakukan untuk membandingkan tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan:
- Pelayanan ke pelayanan;
- Baseline dan kajian lanjutan;
- Sebelum dan sesudah proyek;
- Kabupaten dengan kabupaten lain;
- Tahun pertama agregasi dengan tahun berikutnya agregasi
Kesimpulan dan rekomendasi
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisisen dan lebih efektif. Hal ini
sangat esensial terutama dalam penyedianan pelayanan publik. Dengan
menggunakan metode yang sederhana –dikembangkan oleh DELIVERI- tingkat
kepuasan pelanggan di subsektor peternakan, berdasarkan penilaian petani
terhadap dua isu penting: (1) Tingkat kepentingan pelayanan yang
disediakan, dan (2) Kinerja pemberi pelayanan, telah berhasil
dianalisis.
Metodologi yang dikembangkan ini dapat juga dipergunakan pada pelayanan
sektor pertanian lainnya dan juga untuk sektor-sektor di luar pertanian.
Oleh karena pendekatan partisipatif diperlukan didalam mengumpulkan
data, maka sangat direkomendasikan agar enumerator yang akan
mengumpulkan data dibekali terlebih dahulu dengan alat-alat PRA
(Pemahaman Pedesaan secara Partisipatif).
2.2 Penelitian terdahulu
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan Bakmi
Aisy di Depok Oleh Rina Dwiwinarsih. Hasil dari penelitian ini, dilihat
bahwa dari 50 responden, sebanyak 11.4% (5 responden) menyatakan sangat puas,
38% (19 responden) meyatakan puas , 41.4% (21 responden) menyatakan cukup puas,
7.8% (3 responden) menyatakan kurang puas, dan 1.4% (2 responden) Menyatakan
tidak puas Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata konsumen
merasa Cukup Puas dengan keseluruhan pelayanan yang diberikan oleh Bakmi Aisy
Depok.
Agyl Satrio Hutomo dengan judul : PENGARUH KUALITAS PRODUK
DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN
TELA KREZZ CABANG BEKASI. Hasil penelitannya, setelah melakukan 6 tahapan
penelitian yang menguji pengaruh kualitas produk dan kepuasaan pelanngan
terhadap loyalitas konsumen, didapat hasil dari 3 pengujian bahwa kualitas
produk dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
pelanggan pada UKM tella krezz di cabang Bekasi.
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Restoran Keluarga dan
Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran Hot Cwie Mie Malang & Roellie's
Restaurant di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya, NI LUH PURNAMI, 2004. Hasil dari
penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen restoran Hot CMM
& Roellie's dapat dikelompokkan menjadi tiga segmen berdasarkan aspek
psikografis, yaitu attention seeker (32%), the affluent (30%), dan the achievers
(38%).Segmen the achievers merupakan segmen yang potensial bagi pengembangan
pemasaran restoran Hot CMM & Roellie's.Sedangkan hasil dari analisis faktor
menunjukkan terdapat 4 (empat) faktor yang harus diperhatikan oleh Hot CMM
& Roellie's untuk pengembangan pasarnya. Keempat faktor tersebut adalah
faktor fasilitas fisik, faktor sumberdaya manusia, faktor produk serta yang
terakhir adalah faktor harga