Manusia dan Keindahan
Dalam tulisan kali ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara manusia dan keindahan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang keindahan,keserasian, dan hubungannya dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Pengertian Keindahan
Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality)menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai benda tertentu yang menunjukkan keindahan keindahan memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami: Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa
Buatan tangan: Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Keindahan adalah suatu hal yang memiliiki definisi yang luas dan pandangan mengenai keindahan masing-masing berbeda dari setiap ahli, tergantung bidang yang digeluti oleh orang tersebut.
Keindahan atau "beauty" adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.Keindahan juga dapat memberikan kita rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah.contohnya jika kita bermusik,kita akan semakin mencari 'feel' apa yang cocok untuk hati kita.
Dalam cangkupannya mengenai kehidupan sehari-hari, manusia adalah manusia yang hidup di alam estetika di mana setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai nilai-nilai estetika (keindahan).
Nilai estetik dalam bidang filsafat dijelaskan bahwa nilai estetik dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak dan berharga (worth) atau kebaikan (goodness). Sehingga dapat juga diartikan bahwa nilai estetika berarti kemampuan suatu benda dalam memuaskan keinginan manusia akan keindahan.
Nilai ekstrinsik:
Sifat baik dari suatu benda sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value) yaitu sebagai alat yang membantu.
Nilai Intrinsik:
Sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi:
adalah kebulatan pikiran dengan tekad penuh yang disertai dengan renungan dari dalam diri seseorang. Di mana hubungannya dalam keindahan adalah keinginan manusia untuk menciptakan suatu keindahan.
Ekstansi:
Sedangkan ekstansi adalah keinginan atau hasrat manusia yang timbul untuk menikmati keindahan.
Dalam menikmati keindahan dibutuhkan sifat gabungan antara kontemplasi dan ekstansi agar seseorang dapat menilai sebuah karya seni secara seimbang. Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreatifitas kaka kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk menikmati keindahan.
Derajat kontempalsi dan ekstansi masing-masing manusia berbeda satu dengan yang lain sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam menilai satu karya seni.
Keserasian
Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Renungan
Renungan merupakan suatu hasil dari pemikiran atau sikap merenung yang merupakan buah pemikiran dalam menciptakan sesuatu. Dalam seni terdapat tiga teori renungan , yaitu: teori pengungkapan, teori metafisik, teori psikologik.
Teori Pengungkapan:
Dalil dari teori ini adalah "Art is an expression of human feeling". Teori ini berkaitan dengan keadaan seniman ketika sedang menciptakan sebuah karya seni. Ketika seseorang menciptakan sebuah karya seni dibutuhkan banyak nilai-nilai kreatifitas dan inspirasi yang bergabung menjadi satu untuk dipadukan menjadi sebuah karya seni yang memiliki cita rasa estetika yang tinggi.
Teori Metafisik
Merupakan salah satu bentuk teori seni yang tertua terhintung sejak jaman Plato di mana menekankannya pada keindahan estetik filsafati. Dengan teori imitasi dari Plato yang terkenal di mana Plato mengungkapkan bahwa realita duniawi merupakan sebuah cerminan dari dunia keilahian.
Artinya karya seni yang diciptakan manusia pada dasarnya merupakan suatu bentuk peniruan manusia terhadap ciptaan Tuhan.
Teori Psikologis
Teori metafisis para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi dari ide tertinggi atau kehendak semesta pada umumnya tidak memuaskan. Sehingga muncullah teori-teori psikoanalisa yang menyatakan bahwa seni merupakan wujud dari penggambaran yang terdapat di dalam alam bawah sadar sang seniman ketika ia menciptakan sebuah karya seni.
Teori-teori Keserasian:
Teori Obyektif dan Teori Subyektif
Teori Obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori Subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanyalah perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda tersebut.
Referensi:
Sutrisno, Mudji, 2006: "Oase Estetis: Estetika Dalam Kata dan Sketsa"(Yogyakarta: Kanisius)
Read More...
Pengertian Keindahan
Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality)menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai benda tertentu yang menunjukkan keindahan keindahan memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami: Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa
Buatan tangan: Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Keindahan adalah suatu hal yang memiliiki definisi yang luas dan pandangan mengenai keindahan masing-masing berbeda dari setiap ahli, tergantung bidang yang digeluti oleh orang tersebut.
Keindahan atau "beauty" adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.Keindahan juga dapat memberikan kita rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah.contohnya jika kita bermusik,kita akan semakin mencari 'feel' apa yang cocok untuk hati kita.
Dalam cangkupannya mengenai kehidupan sehari-hari, manusia adalah manusia yang hidup di alam estetika di mana setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai nilai-nilai estetika (keindahan).
Nilai estetik dalam bidang filsafat dijelaskan bahwa nilai estetik dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak dan berharga (worth) atau kebaikan (goodness). Sehingga dapat juga diartikan bahwa nilai estetika berarti kemampuan suatu benda dalam memuaskan keinginan manusia akan keindahan.
Nilai ekstrinsik:
Sifat baik dari suatu benda sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value) yaitu sebagai alat yang membantu.
Nilai Intrinsik:
Sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi:
adalah kebulatan pikiran dengan tekad penuh yang disertai dengan renungan dari dalam diri seseorang. Di mana hubungannya dalam keindahan adalah keinginan manusia untuk menciptakan suatu keindahan.
Ekstansi:
Sedangkan ekstansi adalah keinginan atau hasrat manusia yang timbul untuk menikmati keindahan.
Dalam menikmati keindahan dibutuhkan sifat gabungan antara kontemplasi dan ekstansi agar seseorang dapat menilai sebuah karya seni secara seimbang. Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreatifitas kaka kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk menikmati keindahan.
Derajat kontempalsi dan ekstansi masing-masing manusia berbeda satu dengan yang lain sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam menilai satu karya seni.
Keserasian
Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Renungan
Renungan merupakan suatu hasil dari pemikiran atau sikap merenung yang merupakan buah pemikiran dalam menciptakan sesuatu. Dalam seni terdapat tiga teori renungan , yaitu: teori pengungkapan, teori metafisik, teori psikologik.
Teori Pengungkapan:
Dalil dari teori ini adalah "Art is an expression of human feeling". Teori ini berkaitan dengan keadaan seniman ketika sedang menciptakan sebuah karya seni. Ketika seseorang menciptakan sebuah karya seni dibutuhkan banyak nilai-nilai kreatifitas dan inspirasi yang bergabung menjadi satu untuk dipadukan menjadi sebuah karya seni yang memiliki cita rasa estetika yang tinggi.
Teori Metafisik
Merupakan salah satu bentuk teori seni yang tertua terhintung sejak jaman Plato di mana menekankannya pada keindahan estetik filsafati. Dengan teori imitasi dari Plato yang terkenal di mana Plato mengungkapkan bahwa realita duniawi merupakan sebuah cerminan dari dunia keilahian.
Artinya karya seni yang diciptakan manusia pada dasarnya merupakan suatu bentuk peniruan manusia terhadap ciptaan Tuhan.
Teori Psikologis
Teori metafisis para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi dari ide tertinggi atau kehendak semesta pada umumnya tidak memuaskan. Sehingga muncullah teori-teori psikoanalisa yang menyatakan bahwa seni merupakan wujud dari penggambaran yang terdapat di dalam alam bawah sadar sang seniman ketika ia menciptakan sebuah karya seni.
Teori-teori Keserasian:
Teori Obyektif dan Teori Subyektif
Teori Obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori Subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanyalah perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda tersebut.
Referensi:
Sutrisno, Mudji, 2006: "Oase Estetis: Estetika Dalam Kata dan Sketsa"(Yogyakarta: Kanisius)
Read More...
Jumat, 29 Oktober 2010
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Dalam tulisan berikut ini akan deijelaskan mengenai konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam hal kesusastraan, di mana kesusastraan tersebut merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia di mana hal tersebut berguna dalam menjalin komunikasi antar sesama manusia.
Pengertian Sastra dan Seni
Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Pengertian Seni
Pengertian seni selalu berkembang dari masa ke masa sejalan dengan pandangan manusia terhadap seni tersebut. Berikut merupakan pengertian Seni dari beberapa ahli.
Plato berpendapat bahwa seni merupakan sebuah tiruan dari alam (art is imitation of naturalism)
S. Sudjono seorang pelukis yang terkenal dari Indonesia mengatakan bahwa seni adalah jiwa tampak.
Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang hidup dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Peranan sastra dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena merupakan wujud budaya dari manusia itu sendiri yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. Tanpa sastra manusia tidak dapat mewujudkan ekspresi dan pemikiran dalam bentuk komunikasi visual langsung maupun dengan bentuk tulisan.
Seni dan sastra mempunyai hubungan yang cukup erat dalam kaitannya terhadap ilmu budaya dasar, karena dalam ilmu budaya dasar mahasiswa diarahkan untuk mengenal budaya bangsanya, Indonesia. Dalam budaya Indonesia yang beraneka ragam terdapat bermacam-macam bentuk sastra dan seni yang harusnya dilestarikan sebagai warisan kebudayaan bangsa, untuk itu mahasiswa dipacu untuk mengenal kebudayaan bangsanya melalui pendidikan ilmu budaya dasar yang berhubungan dengan sastra dan seni.
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".
Prosa terbagi menjadi dua, yaitu: prosa lama dan prosa baru
Prosa Lama: Biasanya tidak diketahui nama pengarangnya, merupakan warisan leluruh yang diwariskan turun-temurun, biasanya berisi petuah atau nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis prosa lama:
Sage: Cerita-cerita kepahlawanan
Mitos: Cerita pahlawan jaman dahulu yang mengandung nilai mistis
Legenda: Kisah-kisah mengenai terbentuknya suatu tempat di suatu daerah
Fabel: Cerita yang diperankan oleh hewan yang mengimitasi sifat dari manusia
Prosa Baru terbentuk pada masa sekarang di mana pada umumnya nama pengarangnya sudah diketahui. Jenis-jenis prosa baru:
Novel: merupakan bentuk prosa yang panjang yang melukiskan kehidupan tokoh hingga perubahan nasibnya
Roman: Berisi kehidupan tokoh dari lahir,bertumbuh dewasa,kehidupan,hingga meninggal, cenderung lebih panjang daripada novel.
Cerpen: prosa pendek yang membulatkan kehidupan tokoh yang diceritakan pada satu situasi kondisi tertentu tanpa penjelasan mendalam mengenai tokoh tersebut.
Prosa Fiktif:
Merupakan prosa di mana sang pengarang tidak mengambil kisah yang ditulisnya tersebut sesuai dengan suatu fakta yang terjadi namun merupakan khayalan,imajinasi, dan sesuatu yang bersifat ilusif yang muncul dari pengarang itu sendiri.
Unsur-unsur dalam sebuah prosa fiktif adalah: Cerita merupakan sebuah imajinasi dari sang pengarang yang disampaikan kepada pembaca,tema yang diambil bebas dan kebanyakan mengenai kehidupan sehari-hari bahkan menggambarkan sang pengarang secara tidak langsung dengan karakter dalam tokoh buatannya tersebut.
Contoh karya sastra:
Karya Sastra Melayu Klasik - Pantun
Serupa puisi 4 baris, berciri sajak a-b-a-b attau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun.
- Contoh:
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Karya Sastra Melayu Klasik - Seloka
Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris.
- Misal:
Anak pak dolah makan lepat
makan lepat sambil melompat
nak hantar kad raya dah tak sempat
pakai sms pun ok wat ?
Contoh Prosa:
Novel karya Remy Silado yang berjudul "Parisj Van Java" yang merupakan bentuk prosa baru yang adalah sebuah novel
Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas dalam menulis puisi dibutuhkan di saat sang pengarang karena batasan dan aturan yang ketat dalam penuisan pusi yang terkesan kaku sehingga dibutuhkan kreativitas dari sang pengarang agar dapat menghasilkan sebuah puisi yang berkualitas, namun dalam aturan sastra moderen aturan yang mengikat dalam puisi standar nampak mulai mengendur namun tetap berpatokan pada aturan puisi standar yang sudah ada turun-temurun di kalangan sastrawan.
Alasan penyajian puisi dalam IBD:
Puisi merupakan salah satu bentuk warisan budaya sastra yang berasal dari timur (mayoritas), dan Indonesia mempunyai banyak penulis puisi yang handal, di era perjuangan melawan kolonialisme puisi juga dipakai sebagai alat propaganda melawann penjajah, hingga kini puisi nampak masih sangat diminati di kalangan sastrawan, sehingga dengan adanya puisi dalam kajian pembahasan IBD ini dapat memacu semangat mahasiswa dalam mengembangkan kehidupan sastra nasional agar terdapat regenerasi dalam dunia sastra yang didominasi oleh kaum intelek yang sudah berumur.
Contoh puisi:
DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
Oleh :
W.S. Rendra
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
Referensi:
http://asemmanis.wordpress.com
Sulastianto, Harry, 2007: Seni dan Budaya (Jakarta, Grafindo)
http://www.pekanbaruriau.com
Read More...
Pengertian Sastra dan Seni
Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Pengertian Seni
Pengertian seni selalu berkembang dari masa ke masa sejalan dengan pandangan manusia terhadap seni tersebut. Berikut merupakan pengertian Seni dari beberapa ahli.
Plato berpendapat bahwa seni merupakan sebuah tiruan dari alam (art is imitation of naturalism)
S. Sudjono seorang pelukis yang terkenal dari Indonesia mengatakan bahwa seni adalah jiwa tampak.
Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang hidup dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Peranan sastra dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena merupakan wujud budaya dari manusia itu sendiri yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. Tanpa sastra manusia tidak dapat mewujudkan ekspresi dan pemikiran dalam bentuk komunikasi visual langsung maupun dengan bentuk tulisan.
Seni dan sastra mempunyai hubungan yang cukup erat dalam kaitannya terhadap ilmu budaya dasar, karena dalam ilmu budaya dasar mahasiswa diarahkan untuk mengenal budaya bangsanya, Indonesia. Dalam budaya Indonesia yang beraneka ragam terdapat bermacam-macam bentuk sastra dan seni yang harusnya dilestarikan sebagai warisan kebudayaan bangsa, untuk itu mahasiswa dipacu untuk mengenal kebudayaan bangsanya melalui pendidikan ilmu budaya dasar yang berhubungan dengan sastra dan seni.
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".
Prosa terbagi menjadi dua, yaitu: prosa lama dan prosa baru
Prosa Lama: Biasanya tidak diketahui nama pengarangnya, merupakan warisan leluruh yang diwariskan turun-temurun, biasanya berisi petuah atau nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis prosa lama:
Sage: Cerita-cerita kepahlawanan
Mitos: Cerita pahlawan jaman dahulu yang mengandung nilai mistis
Legenda: Kisah-kisah mengenai terbentuknya suatu tempat di suatu daerah
Fabel: Cerita yang diperankan oleh hewan yang mengimitasi sifat dari manusia
Prosa Baru terbentuk pada masa sekarang di mana pada umumnya nama pengarangnya sudah diketahui. Jenis-jenis prosa baru:
Novel: merupakan bentuk prosa yang panjang yang melukiskan kehidupan tokoh hingga perubahan nasibnya
Roman: Berisi kehidupan tokoh dari lahir,bertumbuh dewasa,kehidupan,hingga meninggal, cenderung lebih panjang daripada novel.
Cerpen: prosa pendek yang membulatkan kehidupan tokoh yang diceritakan pada satu situasi kondisi tertentu tanpa penjelasan mendalam mengenai tokoh tersebut.
Prosa Fiktif:
Merupakan prosa di mana sang pengarang tidak mengambil kisah yang ditulisnya tersebut sesuai dengan suatu fakta yang terjadi namun merupakan khayalan,imajinasi, dan sesuatu yang bersifat ilusif yang muncul dari pengarang itu sendiri.
Unsur-unsur dalam sebuah prosa fiktif adalah: Cerita merupakan sebuah imajinasi dari sang pengarang yang disampaikan kepada pembaca,tema yang diambil bebas dan kebanyakan mengenai kehidupan sehari-hari bahkan menggambarkan sang pengarang secara tidak langsung dengan karakter dalam tokoh buatannya tersebut.
Contoh karya sastra:
Karya Sastra Melayu Klasik - Pantun
Serupa puisi 4 baris, berciri sajak a-b-a-b attau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun.
- Contoh:
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Karya Sastra Melayu Klasik - Seloka
Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris.
- Misal:
Anak pak dolah makan lepat
makan lepat sambil melompat
nak hantar kad raya dah tak sempat
pakai sms pun ok wat ?
Contoh Prosa:
Novel karya Remy Silado yang berjudul "Parisj Van Java" yang merupakan bentuk prosa baru yang adalah sebuah novel
Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas dalam menulis puisi dibutuhkan di saat sang pengarang karena batasan dan aturan yang ketat dalam penuisan pusi yang terkesan kaku sehingga dibutuhkan kreativitas dari sang pengarang agar dapat menghasilkan sebuah puisi yang berkualitas, namun dalam aturan sastra moderen aturan yang mengikat dalam puisi standar nampak mulai mengendur namun tetap berpatokan pada aturan puisi standar yang sudah ada turun-temurun di kalangan sastrawan.
Alasan penyajian puisi dalam IBD:
Puisi merupakan salah satu bentuk warisan budaya sastra yang berasal dari timur (mayoritas), dan Indonesia mempunyai banyak penulis puisi yang handal, di era perjuangan melawan kolonialisme puisi juga dipakai sebagai alat propaganda melawann penjajah, hingga kini puisi nampak masih sangat diminati di kalangan sastrawan, sehingga dengan adanya puisi dalam kajian pembahasan IBD ini dapat memacu semangat mahasiswa dalam mengembangkan kehidupan sastra nasional agar terdapat regenerasi dalam dunia sastra yang didominasi oleh kaum intelek yang sudah berumur.
Contoh puisi:
DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
Oleh :
W.S. Rendra
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
Referensi:
http://asemmanis.wordpress.com
Sulastianto, Harry, 2007: Seni dan Budaya (Jakarta, Grafindo)
http://www.pekanbaruriau.com
Read More...
Selasa, 26 Oktober 2010
Manusia dan Cinta Kasih
Dalam tulisan berikut akan dijabarkan beberapa hal yang menyangkut hubungan yang mengikat antara manusia dan cinta kasih.
Kedua hal yang bersifat mengikat dan berperan cukup luas dalam membentuk karakteristik pribadi seseorang.
Cinta secara umum dapat diartikan sebagai perasaan simpati terhadap sesama yang dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sesuai dengan apa yang diingini, perasaan cinta tidak terbatas kepada sepasang muda-mudi yang saling menujukkan rasa sayang tapi secara universal lebih mengarah kepada perasaan simpati maupun empati yang ditunjukkan.
Kasih adalah suatu perasaan ingin memberi kepada sesama.
Sehingga dari dua definisi yang saya jabarkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Cinta Kasih adalah suatu perasaan ingin memberi atau menunjukkan rasa cinta kepada sesama manusia.
TEORI SEGITIGA CINTA
Teori Segitiga Cinta (Triangular Theory of Love)adalah teori yang pertama kali dicetuskan oleh Sternberg yang mengacu kepada tiga hal berikut ini:
(a) Intimacy (elemen emosional)
(b) Passion (elemen fisiologis)
(c) Commitment (elemen kognitif)
Tiga Tingkatan Cinta
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Tuhan sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Tuhan, Sang Pencipta Cinta.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang adalah memberikan/menyebarkan perasaan sayang kepada orang lain secara tulus tanpa peduli apakah orang lain itu akan membalas dengan hal yang setimpal.
Artinya memberikan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih dalam bentuk apapun.
Dalam hal perkembangan seorang anak dalam bertumbuh menjadi dewasa peran orang tua sangat berpengaruh besar dalam proses tumbuh-kembang seorang anak dan membentuk mentalitas serta pola pikir anak tersebut di masa depan.
Dalam hal ini kasih sayang sangat dibutuhkan sehingga orang tua harus mampu menunjukkan sifat kasih sayang kepada anak guna membentuk kepribadian anak tersebut menjadi pribadi yang baik yang mampu berbaur dalam sistem masyarakat.
Pembagian cinta kasih orang tua tersebut dapat dilihat dalam:
(1) Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua mampu memenuhi segala hal yang diingini anak secara materiil dan anak menerima tanpa memberikan respon kembali, hal ini dapat membentuk kepribadian anak yang tertutup dan tidak mampu memegang kendali.
(2) Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
Dalam hal ini kasih sayang yang ditunjukkan oleh orang tua cenderung berlebihan dan tidak memperhatikan respon yang diberikan sang anak sehingga cenderung mendiamkan dan sang anak merespon sikap orang tua tersebut dengan menganggap bahwa segala hal yang dilakukannya adalah "BENAR".
(3) Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
Terlihat jelas bahwa kedua belah pihak tidak memiliki titik temu dalam komunikasi sehingga cenderung terlihat tidak peduli satu dengan yang lain, sehingga dapat membentuk pribadi anak yang tidak mampu bersosialisasi dengan masyarakat.
(4) Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Merupakan bentuk terbaik dari interaksi kasih sayang antara anak dan orang tua di mana kedua belah pihak saling berbagi kasih sayang.
Kemesraan
Berasal dari kata mesra, yaitu perasaan cinta yang melekat dan merasuk sehingga dapat juga disebut sifat simpati yang akrab atau karib.
Kemesraan terjadi akibat adanya kontak batin antara dua orang yang meilkii perasaan saling mencintai satu dengan yang lainnya, sehingga kata "kemesraan" identik dengan keindahan dan keharmonisan hubungan.
Dengan adanya kemesraan manusia dapat melihat bukti langsung dari sebuah estetika cinta, kemesraan adalah buah dari cinta, dengan adanya cinta kemesraan terbentuk sebagai bukti nyata yang terjadi antar manusia di seluruh dunia.
Kemesraan dapat menimbulkan berbagai hal yang terkadang mustahil untuk dipikirkan, manusia mampu berbuat dan bertindak lebih di dalam "kemesraan"-nya dengan dunianya. Dan menunjukkannya dalam berbagai bentuk untuk kemudian dinilai oleh masyarakat.
Banyak sekali contoh puisi yang menunjukkan kemesraan salah satunya adalah
Puisi karya Khalil Gibran yang berjudul "Kekasihku, Layla"
Kekasihku, Layla ~ Khalil Gibran
Kemarilah, kekasihku.
Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku.
Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta…
Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu.
Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku.
Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku.
Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah.
Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan cemburu.
Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu.
Ciumlah aku, kekasih jiwaku… sebelum orang-orang melihat tubuhku…
Ciumlah aku… ciumlah, Layla…
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu bentuk pengungkapan cinta antara manusia dan Tuhan, di mana manusia melakukan semacam ritual pemujaan yang diyakini sesuai ajaran agama yang masing-masing dianut di mana segala hal yang dilakukan tersebut tertuju pada satu pribadi ke-Tuhan-nan.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah bentuk simpati dan empati yang timbul akibat kepekaan seorang manusia terhadap sesamanya yang mengalami nasib yang buruk, baik secara spontan maupun terarah.
Terkadang sifat belas kasihan seseorang dapat timbul begitu saja dalam bentuk persaaan iba maupun tindakan menolong secara langsung.
Contoh: Ketika kita melihat ada seorang pengemis yang datang menghampiri kita secara langsung muncul rasa iba dalam hati kita, dan bahkan kita dapat memberikan pertolongan secara langsung dengan memberikan sedekah kepada pengemis tersebut.'
Sehingga rasa belas kasihan tersebut muncul tanpa adanya arahan yang terorganisasi dari pihak-pihak tertentu.
Contoh: Ketika terjadi bencana alam di suatu daerah di Indonesia, ketika kita melihat tayangan di televisi mengenai penderitaan korban yang ada di sana, hati kita tergerak untuk menolong, sehingga kita secara langsung mendaftar sebagai relawan untuk turun langsung ke daerah bencana atau kita menghimpun dana dari masyarakat untuk disumbangkan kepada para korban di daerah yang terkena bencana tersebut.
Cinta Kasih Erotis
Read More...
Kedua hal yang bersifat mengikat dan berperan cukup luas dalam membentuk karakteristik pribadi seseorang.
Cinta secara umum dapat diartikan sebagai perasaan simpati terhadap sesama yang dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sesuai dengan apa yang diingini, perasaan cinta tidak terbatas kepada sepasang muda-mudi yang saling menujukkan rasa sayang tapi secara universal lebih mengarah kepada perasaan simpati maupun empati yang ditunjukkan.
Kasih adalah suatu perasaan ingin memberi kepada sesama.
Sehingga dari dua definisi yang saya jabarkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Cinta Kasih adalah suatu perasaan ingin memberi atau menunjukkan rasa cinta kepada sesama manusia.
TEORI SEGITIGA CINTA
Teori Segitiga Cinta (Triangular Theory of Love)adalah teori yang pertama kali dicetuskan oleh Sternberg yang mengacu kepada tiga hal berikut ini:
(a) Intimacy (elemen emosional)
(b) Passion (elemen fisiologis)
(c) Commitment (elemen kognitif)
Tiga Tingkatan Cinta
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Tuhan sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Tuhan, Sang Pencipta Cinta.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang adalah memberikan/menyebarkan perasaan sayang kepada orang lain secara tulus tanpa peduli apakah orang lain itu akan membalas dengan hal yang setimpal.
Artinya memberikan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih dalam bentuk apapun.
Dalam hal perkembangan seorang anak dalam bertumbuh menjadi dewasa peran orang tua sangat berpengaruh besar dalam proses tumbuh-kembang seorang anak dan membentuk mentalitas serta pola pikir anak tersebut di masa depan.
Dalam hal ini kasih sayang sangat dibutuhkan sehingga orang tua harus mampu menunjukkan sifat kasih sayang kepada anak guna membentuk kepribadian anak tersebut menjadi pribadi yang baik yang mampu berbaur dalam sistem masyarakat.
Pembagian cinta kasih orang tua tersebut dapat dilihat dalam:
(1) Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua mampu memenuhi segala hal yang diingini anak secara materiil dan anak menerima tanpa memberikan respon kembali, hal ini dapat membentuk kepribadian anak yang tertutup dan tidak mampu memegang kendali.
(2) Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
Dalam hal ini kasih sayang yang ditunjukkan oleh orang tua cenderung berlebihan dan tidak memperhatikan respon yang diberikan sang anak sehingga cenderung mendiamkan dan sang anak merespon sikap orang tua tersebut dengan menganggap bahwa segala hal yang dilakukannya adalah "BENAR".
(3) Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
Terlihat jelas bahwa kedua belah pihak tidak memiliki titik temu dalam komunikasi sehingga cenderung terlihat tidak peduli satu dengan yang lain, sehingga dapat membentuk pribadi anak yang tidak mampu bersosialisasi dengan masyarakat.
(4) Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Merupakan bentuk terbaik dari interaksi kasih sayang antara anak dan orang tua di mana kedua belah pihak saling berbagi kasih sayang.
Kemesraan
Berasal dari kata mesra, yaitu perasaan cinta yang melekat dan merasuk sehingga dapat juga disebut sifat simpati yang akrab atau karib.
Kemesraan terjadi akibat adanya kontak batin antara dua orang yang meilkii perasaan saling mencintai satu dengan yang lainnya, sehingga kata "kemesraan" identik dengan keindahan dan keharmonisan hubungan.
Dengan adanya kemesraan manusia dapat melihat bukti langsung dari sebuah estetika cinta, kemesraan adalah buah dari cinta, dengan adanya cinta kemesraan terbentuk sebagai bukti nyata yang terjadi antar manusia di seluruh dunia.
Kemesraan dapat menimbulkan berbagai hal yang terkadang mustahil untuk dipikirkan, manusia mampu berbuat dan bertindak lebih di dalam "kemesraan"-nya dengan dunianya. Dan menunjukkannya dalam berbagai bentuk untuk kemudian dinilai oleh masyarakat.
Banyak sekali contoh puisi yang menunjukkan kemesraan salah satunya adalah
Puisi karya Khalil Gibran yang berjudul "Kekasihku, Layla"
Kekasihku, Layla ~ Khalil Gibran
Kemarilah, kekasihku.
Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku.
Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta…
Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu.
Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku.
Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku.
Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah.
Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan cemburu.
Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu.
Ciumlah aku, kekasih jiwaku… sebelum orang-orang melihat tubuhku…
Ciumlah aku… ciumlah, Layla…
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu bentuk pengungkapan cinta antara manusia dan Tuhan, di mana manusia melakukan semacam ritual pemujaan yang diyakini sesuai ajaran agama yang masing-masing dianut di mana segala hal yang dilakukan tersebut tertuju pada satu pribadi ke-Tuhan-nan.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah bentuk simpati dan empati yang timbul akibat kepekaan seorang manusia terhadap sesamanya yang mengalami nasib yang buruk, baik secara spontan maupun terarah.
Terkadang sifat belas kasihan seseorang dapat timbul begitu saja dalam bentuk persaaan iba maupun tindakan menolong secara langsung.
Contoh: Ketika kita melihat ada seorang pengemis yang datang menghampiri kita secara langsung muncul rasa iba dalam hati kita, dan bahkan kita dapat memberikan pertolongan secara langsung dengan memberikan sedekah kepada pengemis tersebut.'
Sehingga rasa belas kasihan tersebut muncul tanpa adanya arahan yang terorganisasi dari pihak-pihak tertentu.
Contoh: Ketika terjadi bencana alam di suatu daerah di Indonesia, ketika kita melihat tayangan di televisi mengenai penderitaan korban yang ada di sana, hati kita tergerak untuk menolong, sehingga kita secara langsung mendaftar sebagai relawan untuk turun langsung ke daerah bencana atau kita menghimpun dana dari masyarakat untuk disumbangkan kepada para korban di daerah yang terkena bencana tersebut.
Cinta Kasih Erotis
Read More...
Jumat, 23 Juli 2010
Hari Anak, Masihkah Milik Anak-anak??
Hari ini tepat tanggal 23 Juli seluruh anak-anak di Indonesia akan merayakan suatu peristiwa terbesar dalam sejarah anak di Indonesia. Hari Anak Nasional (HAN) yang merupakan suatu hari di mana anak-anak di Indonesia mendapat apresiasi dan puncak penghargaan bagi seluruh anak-anak Indonesia yang tak lain adalah penerus bangsa Indonesia ini.
Tapi suatu paradoks terjadi bagi anak-anak Indonesia, di saat seharusnya mereka menikmati kebebasan dan keindahan masa kecil namun ribuan anak-anak di Indonesia justru harus merasakan pahitnya hidup bahkan harus menjadi tulang punggung pencari nafkah.
Masa-masa penuh canda tawa justru harus dilewatkan di jalanan beraspal,tumpukan sampah, bahkan korban human trafficking!
Well...
Contohnya terlalu banyak di jalanan, mungkin tak terhitung jumlah anak jalanan di Jakarta, untuk Jakarta saja data terakhir tahun 2009 menyebutkan jumlah anak jalanan sebanyak 12.000 jiwa, sebuah angka yang sangat fantastis.
Anak-anak di Indonesia memang sudah banyak menderita dan menjadi korban dari kejamnya kehidupan terutama anak-anak jalanan. Human trafficking,kekerasan seksual,penculikan,bahkan baru-baru ini tersiar kabar penculikan anak-anak untuk diambil organ tubuhnya dan dijual untuk uang.
Anak-anak adalah korban ketidakadilan, ketika kita memandang rendah hak mereka dan tidak menghiraukan keinginan mereka akan kesenangan di dalam hati mereka akan tercipta dendam atau trauma yang mendalam yang berdampak langsung terhadap perkembangan mental mereka.
Imbasnya?
Kualitas mental mereka saat mereka tumbuh dewasa nanti.
Anak-anak adalah korban ketidakbecusan orang tua dalam mendidik dan kegagalan orang tua dalam mensosialisasikan lingkungan yang akan mereka hadapi. Mereka adalah benih-benih di mana orang tua yang menjadi penabur benih.
Ketika benih itu jatuh di ladang yang salah maka sang penaburlah yang patut dipersalahkan!
Anak-anak terlalu banyak menjadi korban dari suatu otoritas! Mereka adalah generasi yang hadir dalam kehancuran yang ditimbulkan oleh generasi-generasi tua!
Banyak dari mereka yang harus mengamen di lampu merah demi makanan,memulung sampah demi makanan,mengemis,mencuri,bahkan melacurkan diri! Semua demi uang!
Inikah mentalitas para penerus bangsa kita??
Inikah generasi baru yang akan memimpin negara ini??
Jalanan bagaikan taman bermain buat mereka di saat tak ada lagi tempat untuk bermain.
Jalanan adalah rumah mereka di saat tak ada atap untuk berteduh.
Jalanan adalah tempat mereka meletakkan kepala di saat mereka merindukan tempat tidur dengan kasur yang nyaman.
Anak-anak jalanan adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kesalahan kita semua yang membiarkan mereka berada di jalan. Mental mereka sudah hancur, mental mereka adalah mental peminta-minta yang hanya bisa mengharapkan belas kasihan dari orang.
Kesalahan siapakah ini?
Hanya itu yang bisa kita pertanyakan saat ini, carilah jawabannya di cermin! Read More...
Tapi suatu paradoks terjadi bagi anak-anak Indonesia, di saat seharusnya mereka menikmati kebebasan dan keindahan masa kecil namun ribuan anak-anak di Indonesia justru harus merasakan pahitnya hidup bahkan harus menjadi tulang punggung pencari nafkah.
Masa-masa penuh canda tawa justru harus dilewatkan di jalanan beraspal,tumpukan sampah, bahkan korban human trafficking!
Well...
Contohnya terlalu banyak di jalanan, mungkin tak terhitung jumlah anak jalanan di Jakarta, untuk Jakarta saja data terakhir tahun 2009 menyebutkan jumlah anak jalanan sebanyak 12.000 jiwa, sebuah angka yang sangat fantastis.
Anak-anak di Indonesia memang sudah banyak menderita dan menjadi korban dari kejamnya kehidupan terutama anak-anak jalanan. Human trafficking,kekerasan seksual,penculikan,bahkan baru-baru ini tersiar kabar penculikan anak-anak untuk diambil organ tubuhnya dan dijual untuk uang.
Anak-anak adalah korban ketidakadilan, ketika kita memandang rendah hak mereka dan tidak menghiraukan keinginan mereka akan kesenangan di dalam hati mereka akan tercipta dendam atau trauma yang mendalam yang berdampak langsung terhadap perkembangan mental mereka.
Imbasnya?
Kualitas mental mereka saat mereka tumbuh dewasa nanti.
Anak-anak adalah korban ketidakbecusan orang tua dalam mendidik dan kegagalan orang tua dalam mensosialisasikan lingkungan yang akan mereka hadapi. Mereka adalah benih-benih di mana orang tua yang menjadi penabur benih.
Ketika benih itu jatuh di ladang yang salah maka sang penaburlah yang patut dipersalahkan!
Anak-anak terlalu banyak menjadi korban dari suatu otoritas! Mereka adalah generasi yang hadir dalam kehancuran yang ditimbulkan oleh generasi-generasi tua!
Banyak dari mereka yang harus mengamen di lampu merah demi makanan,memulung sampah demi makanan,mengemis,mencuri,bahkan melacurkan diri! Semua demi uang!
Inikah mentalitas para penerus bangsa kita??
Inikah generasi baru yang akan memimpin negara ini??
Jalanan bagaikan taman bermain buat mereka di saat tak ada lagi tempat untuk bermain.
Jalanan adalah rumah mereka di saat tak ada atap untuk berteduh.
Jalanan adalah tempat mereka meletakkan kepala di saat mereka merindukan tempat tidur dengan kasur yang nyaman.
Anak-anak jalanan adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kesalahan kita semua yang membiarkan mereka berada di jalan. Mental mereka sudah hancur, mental mereka adalah mental peminta-minta yang hanya bisa mengharapkan belas kasihan dari orang.
Kesalahan siapakah ini?
Hanya itu yang bisa kita pertanyakan saat ini, carilah jawabannya di cermin! Read More...
Senin, 05 Juli 2010
A Matter of Life and Death
2010...
Tanpa kita sadari tahun berganti terlalu cepat...
Rasa-rasanya baru kemarin gw menapaki jalan terjal nan sulit yang kita beri nama: HIDUP. Hmmm... apaakah gw terlalu menikmati dunia ini sehingga tanpa disadari semua berlalu begitu cepat...
Ahh... rasa-rasanya memang ada yang salah dalam kehidupan ini. Terlalu majemuk! Sehingga kadang membuat kita merasa terlalu "berbeda". Mengapa harus ada perbedaan jika kita mengiginkan sebuah persatuan, terlalu banyak prasangka di dunia ini...
Timbul rasa ingin tahu dan satu kata yang tepat untuk mengisinya adalah: MENGAPA.
Ya, mengapa ini semua bisa terjadi?
Ketidakberdayaan kita dalam menjawabnya adalah kekuatan kita dalam menghadapinya. Ketika itu semua nanti akan dipertaruhkan dalam hidup.
Bagi gw hidup bukan permainan, hidup bukan misteri, tapi hidup itu adalah perjudian! Gambling! Ketika kita harus mengambil keputusan dalam hidup kita mempertaruhkan semuanya di atas meja nasib dan lihat hasil yang diputuskan oleh Tuhan. Ketika kita memenangkannya kita mendapat semua yang kita inginkan, tetapi kita kalah, kita kehilangan segalanya...
Tanpa kita sadari tahun berganti terlalu cepat...
Rasa-rasanya baru kemarin gw menapaki jalan terjal nan sulit yang kita beri nama: HIDUP. Hmmm... apaakah gw terlalu menikmati dunia ini sehingga tanpa disadari semua berlalu begitu cepat...
Ahh... rasa-rasanya memang ada yang salah dalam kehidupan ini. Terlalu majemuk! Sehingga kadang membuat kita merasa terlalu "berbeda". Mengapa harus ada perbedaan jika kita mengiginkan sebuah persatuan, terlalu banyak prasangka di dunia ini...
Timbul rasa ingin tahu dan satu kata yang tepat untuk mengisinya adalah: MENGAPA.
Ya, mengapa ini semua bisa terjadi?
Ketidakberdayaan kita dalam menjawabnya adalah kekuatan kita dalam menghadapinya. Ketika itu semua nanti akan dipertaruhkan dalam hidup.
Bagi gw hidup bukan permainan, hidup bukan misteri, tapi hidup itu adalah perjudian! Gambling! Ketika kita harus mengambil keputusan dalam hidup kita mempertaruhkan semuanya di atas meja nasib dan lihat hasil yang diputuskan oleh Tuhan. Ketika kita memenangkannya kita mendapat semua yang kita inginkan, tetapi kita kalah, kita kehilangan segalanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar