Sony Corporation dari Jepang mengatakan pihaknya memperkirakan kerugian tahunan sebesar 3,2 miliar dolar, sementara masih berusaha mengatasi gangguan produksi yang diakibatkan oleh gempa bumi dan tsunami serta sebuah serangan di internet terhadap layanan gaming milik Sony.
Pembuat Play Station 3 itu dan televisi layar tipis mengumumkan kerugian neto itu pada Senin untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret, sebelum pengumuman resmi pendapatannya minggu ini, sebagaimana diwajibkan oleh Tokyo Stock Exchange. Perusahaan itu sebelumnya memproyeksikan keuntungan 860 juta dolar untuk kurun waktu yang sama.
Sony, yang berbasis di Tokyo, sebagaimana banyak industri Jepang lainnya, telah terganggu oleh penundaan produksi yang dipicu oleh bencana alam pada 11 Maret, yang menghancurkan wilayah pesisir Timur laut dan memperlambat produksi.
Sony juga menghadapi tantangan terhadap reputasinya, menyusul sebuah pelanggaran keamanan yang berdampak pada lebih dari 100 juta akun jaringan Playstation, termasuk informasi kartu kredit pelanggan.
Sony menutup Playstation bulan lalu dan mulai memberlakukan pengamanan baru. Diharapkan jaringan ini pulih sepenuhnya pada 1 Juni.
Menurut surat kabar Nikkei Jepang melaporkan bahwa perusahaan Sony sedang melakukan PHK besar-besaran dengan mengurangi sebanyak 10.000 karyawannya atau sekitar 6% dari 168.200 pekerjanya. Langkah ini dilakukan setelah Sony dikabarkan menderita kerugian untuk tahun fiskal yang berakhir Maret yaitu sebesar USD 32 miliar atau sekitar 272 triliun rupiah. Salah satu isu utama adalah masalah Sony LCD TV, yang telah mengalami kerugian selama delapan tahun berturut-turut. Pemutusan hubungan kerja yang akan dilakukan oleh Sony tersebut setengahnya berasal dari bagian bahan kimia dan bisnis LCD. Pengurangan 6 persen karyawan Sony ini diharapkan bakal membantu mengembalikan laba perusahaan.
Selain kebijakan PHK, pihak perusahaan akan meminta kembali bonus tahunan dari tujuh direktur eksekutif Sony, termasuk mantan CEO Sony Howard Stringer. CEO Sony Kazuo Hirai, yang baru diangkat pada 1 April mengadakan rapat besar bersama para stafnnya, dan bermaksud akan mengumumkan langkah perusahaan akan dilakukan pada 12 April.
Modern Choice Approachto Participation (Vroom & Yetton)
Teori kepemimpinan Vroom & yetton ini merupakan salah satu teori contingency. Teori kepemimpinan Vroom & Yetton disebut juga teori Normatif (Normative Theory), karena mengarah kepada pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu.
Menurut teori ini, gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan yang dihadapi oleh macam keputusan yang harus diambil. Model teori ini dapat digunakan untuk :
- Membantu mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok (group problem solving situasion)
- Menyarankan gaya-gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuk setiap situasi. Ada tiga perangkat parameter yang penting yaitu klasifikasi gaya kepemimpinan, criteria efektivitas keputusan, criteria penemu kenalan jenis situasi pemecahan persoalan.
Vroom & Yetton, menyajikan lima gaya pengambilan keputusan, yaitu:
· A-1
Ciri-ciri :
Pemimpin memcahkan persoalan atau mengambil keputusan sendiri dengan menggunakan informasi yang pada waktu itu diketahuinya.
· A-II
Ciri-ciri:
Pemimpin memperoleh informasi yang diperlukan dari bawahan, lalu memutuskan pemecahannya sendiri. Pemimpin dapat atau tidak mengatakan kepada bawahan apa persoalannya sewaktu memperoleh informasi dari mereka. Peran yang dimainkan bawahab dalam pengambilan keputusan adalah memberikan informasi yang diperlukan, dan bukan mengajukan atau menilai alternative-alternative pemecahan.
· C-I
Ciri-ciri:
Pemimpin memberitahukan persoalan kepada beberapa bawahan yang relevan secara pribadi, memperoleh gagasan dan saran mereka tanpa mengumpulkan mereka dalam satu kelompok. Kemudian pemimpin mengambil keputusan yang mungkin atau tidak mencerminkan pengaruh dari bawahan pemimpin.
· C-II
Ciri-ciri:
Pemimpin memberitahukan persoalan kepada sebagai satu kelompok, memperoleh gagasan dan saran mereka secara kolektif. Kemudian pemimpin mengambil keputusan yang mungkin atau tidak mencerminkan pengaruh dari bawahan pemimpin.
· G-II
Ciri-ciri:
Pemimpin memberitahukan persoalan kepada bawahan sebagai satu kelompok. Bersama-sama mereka pemimpin menghasilkan dan menilai berbagai alternative pemecahan dan berusaha untuk mencapai suatu kesetujuan atau consensus mengenai suatu pemecahan. Peran pemimpin mirip seorang ketua. Pemimpin tidak mencoba untuk mempengaruhi kelompok untuk menerimapemecahan pemimpin, dan pemimpin bersedia untuk menerima dan melaksanakan setiap pemecahan yang didukung oleh seluruh anggota kelompok.
Berikut ini adalah aturan yang mempengaruhi kelayakan dari gaya kepemimpinan:
- . Aturan informasi-pemimpin
- . Aturan kesesuaian
- . Aturan persoalan-Tidak berstruktur
- . Aturan penerimaan
- . Aturan konflik
- . Aturan kewajaran
- . Aturan prioritas-penerimaan
-Dengan cara memimpin perusahaan sony lebih inovatif dalam memproduksi suatu barang.agar tidak bosan dalam memakai produk sony dan melampaui lawan yang lebih besar dalam memproduksi suatu barang
persaingan dalam bisnis semakin besar.maka perusahaan sony harus membuat produk yg lebih bermutu dan inovatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar